Translate


Tahun ini umat Hindu merayakan hari raya Nyepi tahun baru Saka 1934. Perayaan hari Nyepi di Bali sendiri ternyata sudah dirayakan sejak abad 8 Masehi.

"Nyepi sudah dirayakan bersama-sama dengan hari raya Galungan sejak dulu. Jika melihat pada catatan prasasti Trunyan A, Nyepi di Bali sudah dirayakan sekitar abad ke 8 Masehi (tahun 800-an), sama halnya dengan perayaan Galungan,"jelas Rektor Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar, Prof. Dr. I Made Titib, Ph.D, belum lama ini.

Sejarah perayaan Nyepi di Bali, kata Titib, menjadi jelas sumbernya ketika kitab Negara Kertagama mencatat adanya perayaan Nyepi di Kerajaan Majapahit yang disebut Caitramaisia.


"Karena Bali merupakan bagian dari Majapahit dan karena tradisi adatnya sama, tentu waktu itu Bali juga sudah merayakan Nyepi. Pada abad ke-13 hingga 14 Masehi, raja di Bali Dalem Waturenggong juga sudah merayakan hari Nyepi seperti halnya di Majapahit,"jelasnya.

Perayaan Nyepi di Bali selalu dicari pada hari tilem (bulan mati) atau yang paling dekat dengan tanggal 21 Maret.

"Mengapa hari Tilem, itu karena Tilem merupakan hari caru, yakni hari untuk melakukan persembahan untuk Ida Sanghyang Widhi agar alam ini menjadi damai,"kata Titib.

Tahun baru Saka sendiri diresmikan di India Selatan tahun 78 Masehi. Pemerintah India hingga saat ini masih memakai tahun baru Saka dan dirayakan setiap 21 Maret.

"Tahun baru Saka di India tidak dirayakan secara besar-besaran karena di sana ada beberapa jenis tahun baru yang dirayakan,"ujarnya.

Related Post :