Translate

Ketua Perguruan Sandi Murti I Gusti Ngurah Harta menyatakan, ilmu Leak atau ilmu kuno yang diwariskan oleh leluhur Hindu di Bali, tidak susah untuk dipelajari. Jika ada niat disertai pikiran positif, ilmu ini bisa dipelajari siapapun.

"Kalau belajar ngeleak tidak susah. Asal mau dan ada niat itu mudah saja. Satu lagi asal kita berpikir positif. Prosesnya juga tidak begitu lama, tergantung
kerajinan dan ketekunannya. Belajar ilmu ini dimana saja bisa asal ada niat," kata Ngurah Harta, saat ditemui di rumahnya, di kawasan Renon 



Bagi pria yang akrab dipanggil Turah ini, Leak merupakan sesuatu hal yang mengasyikan. Keberadaannya pun tidak mengenal istilah baik atau buruk, karena ini semua tergantung dari masyarakat yang memahaminya.

“ Ini pengetahuan, kalau ini dikatakan buruk kan sama halnya mengatakan Sang Hyang Aji Saraswati (Dewi Ilmu Pengetahuan) juga buruk dong. Jadi tidak perlu dikhawatirkan terkait baik buruk yang disangkakan banyak orang. Baik buruknya ilmu leak tersebut tergantung dari orang yang bersangkutan,” terangnya.

Ilmu Leak Bali, kini tak hanya dipelajari warga lokal. Ilmu Leak kini juga dipelajari orang luar Bali seperti warga negara asing dari  Bulgaria, Belanda, Belgia, dan Rusia, pernah menimba ilmu di perguruan miliknya.

"Konsep-konsep yang diterapkan pada mereka yang mau belajar diantaranya pemahaman terhadap aksara, seperti Dasa Aksara, Panca Aksara, Tri Aksara. Dalam pelatihan yang didapat, ada jadwal-jadwal khusus yang dilaksanakan dalam proses belajar, mereka serius mendalaminya," jelas pria yang pernah pasang badan untuk melindungi Pemimpin Redaksi majalah Playboy Indonesia dari ancaman salah satu ormas di Jakarta.

Ngurah Harta menambahkan, dalam proses mengajar ilmu kuno ini, ia menjalaninya dengan lancar dan tidak ada kesulitan yang berarti.

"Mereka (yang belajar sastra dan ilmu Leak)  semua positif dalam mengikutinya.  Mereka tidak butuh waktu lama, mereka semua positif”, tambahnya.

Terkait isu-isu penampakan 'celuluk' yang marak muncul di Bali belakangan ini, Ngurah Harta menyatakan itu tidak benar.

“ Kalau ada celuluk yang diberitakan berkeliaran di antara warga di Tabanan itu bohong, cuma isu belaka, ada masyarakat yang berbuat iseng.   Tapi kalau kenyataannya,  (fenomena) itu memang benar ada,” tambahnya.

Menurut Ngurah Harta, tidak ada wujud 'celukuk' dalam dunia leak. Baginya itu hanya sebuah kreasi seniman pada masa lampau.

“ Tidak ada konsep-konsep pengeleakan dalam bentuk celuluk, kalau berwujud Rangda memang iya ada”, katanya. Sejak tahun 1980-an, Ngurah Harta secara terbuka menyatakan, dia memang menekuni ilmu pengleakan. Ilmu leak, menurutnya, merupakan salah satu kearifan lokal Bali yang bisa dimanfaatkan untuk kebaikan.

Related Post :