Translate


Pemerintah provinsi Bali mengklaim harga kedelai di Bali cenderung stabil walaupun secara nasional Indonesia mengalami krisis kedelai. harga kedelai di tingkat petani Bali mulai bulan Juni berada pada kisaran Rp6.300 sampai Rp6.500 per Kg, sedangkan di tingkat pasar Rp7.500 sampai dengan Rp8.000.


Kepala Biro Humas pemerintah Provinsi Bali Ketut Teneng menyebutkan kisaran harga kedelai di Bali tidak mengalami fluktuasi harga yang signifikan jika dibandingkan dibandingkan dengan harga rata-rata kedelai di tingkat grosir pada harga Rp7.097 tahun 2008 dan Rp6.630 tahun 2009. Kondisi ini terjadi karena Bali merupakan 12 besar provinsi
produsen kedelai dan sedang terus beruapaya meningkatkan produktivitas untuk tahun-tahun mendatang.

“produktivitas kita tingkatkan tetapi kalau kita tertuju pada kedelai, yang jagung sementara ini sudah kita bisa swasembada , nanti jagung terganggu , makanya kita mainkan, mana yang kita prioritaskan, kalau ini sudah cukup , kalau kedelai minimal produktivitasnya kita tingkatkan , karena ini persoalannya kita lagi-lagi persoalan lahan” papar Ketut Teneng.

Teneng menambahkan untuk meningkatkan produksi kedelai, pemerintah provinsi Bali telah melakukan beberapa upaya diantaranya Sekolah Lapangan Pengelolaan Tanaman Terpadu (SL-PTT) kedelai sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 seluas 4.500 hektare atau setara sebesar 62,56% dari total luas tanam Bali yang dialokasikan di Jembrana sebesar 1.500 hektare, Tabanan 1.000 hektare, Badung 1.000 hektare dan Klungkung 1.000 hektare.

Sementara rata-rata produksi kedelai di provinsi Bali selama lima tahun terakhir (2007-2011) yang berkisar pada 9.010 ton, dimana angka tertinggi tercapai pada tahun 2009 yakni sebesar 13.531 ton.

Related Post :