Translate


Kapolsek KP3 Udara Kompol Ventie Bernad Musak menegaskan  bahwa Morteza Foroughin, warga Iran yang terjun dari atas pesawat pada Sabtu (4/8/2012) malam, diduga mengalami depresi.

Ventie mengatakan, dari laporan yang dirangkum leh pihak kepolisian, kejadian itu berawal pada Sabtu (4/8/2012) sekitarpukul 19.00 Wita. Saat itu para  penumpang pesawat Qatar Air Lines QR-638 yang baru tiba di Bandara International Ngurah Rai dari Doha-Qatar melakukan proses 'clearance' di pintu pemeriksaan imigrasi, tepatnya di terminal kedatangan International bandara Ngurah Rai.



Saat itulah Morteza Foroughin, pemegang paspor Iran bernomor J21587392 melakukan clearance. Petugas Imigrasi mencurigai yang bersangkutan menggunakan paspor palsu. Foto yang ada di paspor tidak sama dengan profil pemegangnya.

“Petugas Imigrasi curiga karena warga Iran itu memiliki paspor palsu,” terangnya, pada Senin (6/8/2012).
 
Morteza dibawa petugas Imigrasi untuk diperiksa lebih akurat. Dari hasil pemeriksaan barang bawaan Morteza dan wawancara yang dilakukan oleh Kepala Unit Alfa diketahui bahwa Morteza hanya membawa bebarapa potong pakaian untuk masa tinggal selama 3 minggu di Bali.

“Bahkan alamat tempat tinggal selama di Bali tidak sesuai dengan alamat yang dituliskan warga negara Iran tersebut di kartu Imigrasi,” jelas Kapolsek.
 
Dari rangkaian pemeriksaan dan wawancara tersebut, ditambah dengan ketidak-cocokan antara foto di paspor dan profil pemegangnya, petugas Imigrasi memutuskan untuk menolak warga negara Iran tersebut untuk memasuki wilayah negara Republik Indonesia. Pihak Imigrasi kemudian mengembalikan Morteza ke Air Lines pengangkutnya yaitu Qatar Air Lines untuk selanjutnya dipulangkan ke Doha, Qatar.
 
Kompol Ventie menambahkan, sekitar pukul 22.00 wita, proses boarding penumpang pesawat Qatar Air Lines QR-639 tujuan Doha-Qatar dimulai. Sementara Morteza warga Iran yang sebelumnya ditolak masuk ke wilayah Indonesia masuk ke dalam pesawat melalui gate 6. Setelah berada di dalam pesawat, Morteza diketahui membuka pintu pesawat bagian belakang dan langsung melompat keluar dari pesawat. Akibatnya, Morteza terjatuh tersungkur di Air Side.

“Dia membuka pintu belakang dan terjatuh di air side,” urainya.

Morteza kemudian dilarikan ke rumah sakit BIMC di Jalan By Pass Ngurah Rai simpang siur, Kuta. Korban masih dirawat di rumah sakit tersebut dalam kondisi yang cukup parah.  Dari hasil foto rontgen, korban yang dirawat di ruang 261 lantai BIMB itu mengalami patah tulang pada tulang leher, tulang belakang bawah, tulang belikat kiri, tulang pinggung dekat kemaluan dan kaki kiri memar dan bengkak. 

Related Post :