Translate


Diminati semua lapisan warga Bali baik politisi, agamawan hingga kelompok adat ,akhirnya baju kejujuran dengan desain motif poleng (kotak-kotak hitam putih) khas bali dengan ciri khas yakni kantong terbalik ke bawah akhirnya di produksi secara massal.

Penggagas baju kejururan yakni Ketua DPD Partai Demokrat Bali, I Made Mudarta mengaku baju kejujuran sebagai simbol kejujuran dengan ciri khas kantongnya semua dibuat terbalik ini kini kebanjiran permintaan.


"Baju kejujuran luar biasa responnya. Banyak sekali permintaannya. Awalnya kami hanya memproduksi terbatas saja. Tapi karena respon baik, kami akan memproduksinya secara massal," ujar Made Mudarta, di Denpasar, Kamis (23/8/2012).

Menurut Mudarta, respon luar biasa ini sangat positif untuk gerakan moral dalam rangka mengembalikan kejujuran setiap orang untuk bertindak tidak merugikan sesama. "Korupsi misalnya. Itu terjadi karena tidak jujur. Dengan spirit yang terpancar dari baju kejujuran kami berharap tak ada lagi praktik korup," ujar Mudarta.

Mudarta bahkan mengaku dalam waktu dekat akan segera mengirimkan baju kejujuran tersebut kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono agar kejujuran lebih menggema ke seluruh Nusantara. Ditanya apakah Mudarta bermaksud menyindir SBY, Mudarta mengaku tak ada maksud untuk menyindir SBY dengan baju kejujuran yang hendak ia kirim tersebut.

"Pak SBY itu kan orangnya jujur. Beliau simbol kejujuran. Jadi, sebagai eksekutif, beliau harus menjadi simbol kejujuran," jelasnya. Mudarta juga menyatakan akan mengirimkan baju kejujuran itu kepada Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum. Tidak hanya itu, Ketua DPR RI, Ketua Mahkamah Agung (MA), Ketua KPK, Ketua Komisi Yudisial, Kapolri dan lembaga lainnya juga akan dikirim baju kejujuran.

"Ketua Umum kami (Partai Demokrat, Anas Urbaningrum) juga akan kami kirimi. Lembaga lain seperti Ketua KPK, Ketua Komisi Yudisial, Kapolri dan lainnya juga akan kami berikan. Beberapa hari ke depan akan kami atur waktu pengirimannya," papar Mudarta.

Dibuatnya baju kejujuran yang digagasnya, kata Mudarta, sebagai bentuk komitmen dirinya maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2013 untuk tidak berbuat korup dan lebih peduli terhadap kepentingan masyarakat. "Semoga saja kejujuran menjadi semangat dalam membangun negeri ini," harapnya.

Related Post :