Translate


Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta mahasiswa jurusan pertanian setelah lulus agar menjadi petani.  Tapi harus menjadi petani yang cerdas,  pakai otak dan tidak hanya mengandalkan otot semata sehingga peningkatan  kesejahteraan petani dapat terwujud. Demikian disampaikan Gubernur saat membuka secara resmi Seminar Nasional Peningkatan Kualitas sumber Daya Pertanian Menuju Pertanian Organik bertempat di Gedung Wiswa Sabha Kantor Gubernur Bali, Selasa (23/4).

 Kegiatan seminar nasional ini diselenggarakan oleh Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian (ISMP) Fakultas Pertanian UNUD dengan mengambil Tema “ Meningkatkan sumber Daya Pertanian Menuju Pertanian Organik “ dengan peserta terdiri dari ISMP se Indonesia. Tujuan diselenggarakannya seminar ini untuk menghasilkan buah-buah pikiran dalam rangka membantu petani untuk meningkatkan kesejahteraannya. Demikian disampaikan Sekjen Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia, Ade Daulay, dalam laporannya. Sementara Rektor UNUD yang dalam hal ini diwakili oleh Pembantu Rektor III, Prof. DR. Ir. I Gede Putu Wirawan menyampaikan bahwa permasalahan yang dihadapi untuk pengembangan pertanian adalah susahnya merubah mind set masyarakat bahwa menjadi petani penghasilannya sangat kecil sehingga tidak bisa diandalkan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Urainya.
Gubernur Bali dalam pengarahannya menyampaikan sangat mendukung penyelenggaraan seminar ini dalam rangka menggali pemikiran dalam memajukan pembanguanan pertanian di Bali, khususnya pertanian organik. Gubernur Pastika  menambahkan untuk mendukung Bali sebagai Pulau Organik , Pemprov Bali sejak tahun 2009 telah memprogramkan Sistem Pertanian Terintegrasi (SIMANTRI) dan telah terbentuk 400 Unit di seluruh Bali sampai tahun 2013, serta akan membentuk 1000 Unit SIMANTRI pada akhir Tahun 2018. “Dengan kebijakan ini diharapkan mampu merubah mind Set masyarakat  bahwa menjadi petani tidak bisa sejahtera.  Jika penghasilan petani sudah bisa dua kali lipat,  minat masyarakat khususnya generasi muda , akan  mencintai sektor pertanian, “ demikian ujarnya.  
Lebih jauh dijelaskan Pastika bahwa alih funsi lahan pertanian di Bali sangat pesat, hal ini disebabkan karena sektor pertanian tidak bisa mensejahterakan masyarakat. Seorang petani lebih memilih menjual lahan pertaniannya untuk dijadikan villa atau sejenisnya lantaran tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya dan mereka lebih memilih menjadi pekerja dengan penghasilan yang lebih baik di villa tersebut.
Disamping  itu dengan perkembangan gaya hidup sehat masyarakat global dengan slogan back to nature menyebabkan produk pertanian organik akan semakin diminati masyarakat dunia. Peluang ini harus kita tangkap dengan  sebaik-baiknya untuk menyediakan produk pertanian organik sehingga dengan demikian upaya ini juga dapat mendukung penguatan sektor pariwisata. “ Melalui  pertanian organik maka produk-produk pertanian akan lebih mahal sehingga para wisatawan yang datang akan semakin berkualitas dan pada akhirnya Bali menjadi destinasi yang lebih berkualitas atau  quality tourism dan tidak menjadi destinasi bagi back packers yang membebani Bali.
Selain itu untuk mendukung pangsa pasar pertanian organik di Bali Pemprov Bali berencana akan membangun Organik Trade Center(OTC)yang  lokasinya direncanakan di Canggu Kuta Utara. Nantinya  disini akan disediakan produk pertanian organik dari hulu sampai  hilir, baik tanaman dan hewan, dari mulai bibit sampai produk dan pengemasan hasil produk pertanian serta  juga akan disediakan tempat  penelitian, bimbingan pelatihan, sertifikasi dan seterusnya.

Related Post :