Translate


Salah satu rangkaian yang biasa dilakukan oleh masyarakat Hindu Bali untuk menyambut Hari Raya Nyepi adalah melakukan ritual Melasti. Prosesi ritual Melasti atau Mekiyis merupakan penyucian benda sakral terkait perayaan Hari Suci Nyepi ditandai iring-iringan warga berpakaian adat membawa 'Pratime' menuju pantai terdekat.

Ritual Melasti juga merupakan kegiatan penyucian diri menjelang Hari Raya Nyepi yang jatuh pada hari Selasa, 12 Maret 2013 mendatang.

"Ritual Melasti kali ini adalah penyucian benda sakral seperti 'Pratime' dan benda suci lainnya untuk menyambut Tahun Baru Saka 1935," ujar Dewa Gede Oka, salah satu tokoh adat Kuta, Sabtu (9/3/2013).


'Pratime' adalah benda lambang pemujaan di setiap pura dari masing-masing banjar yang disucikan atau disakralkan. Dalam mengusung  'Pratime' biasanya disertai berbagai perlengkapan seperti sesajen, umbul-umbul, payung, dengan iringan tetabuhan seperti musik tradisional bleganjur. Meski ritual Melasti berlangsung kidmat namun berlangsung semarak, meriah sehingga jadi menarik perhatian wisatawan yang berlibur di Bali.

Dewa Oka menambahkan, ritual Melasti jelang Nyepi ini berlangsung mulai hari ini hingga beberapa hari ke depan di beberapa pantai di kawasan Bali, misalnya Pantai Padanggalak, Pantai Sanur, Semawang, Kuta, Jimbaran, Nusa Dua, dan Tanah Lot. "Pelaksanaan upacara Melasti itu disesuaikan dengan kesempatan dan tradisi masing-masing desa pekraman (desa adat) sesuai kesepakatan prajuru desa adat," tambahnya.

Saat proses Melasti, warga yang membawa "Pratime" dan benda-benda sakral lainnya biasanya melakukan persembahyangan dan menyelupkan kakinya ke perairan pantai sebagai simbol penyucian agar pelaksanaan Hari Raya Nyepi berlangsung tenang dan damai.

Ritual Melasti biasanya dilakukan oleh tiap kelompok, yang terdiri dari puluhan banjar dalam satu desa adat. Ritual Melasti atau Mekitis tersebut dapat dilakukan ke laut bagi masyarakat yang bermukim di dekat pantai. Dan ke danau untuk warga yang tinggal di daerah pegunungan. Serta bisa juga dilakukan di sumber mata air bagi masyarakat yang jauh dari laut maupun gunung.

Ritual penyucian dalam ritual Melasti ini meliputi dua hal, yakni "bhuana agung" atau alam semesta dan "bhuana alit" yang diterjemahkan sebagai jiwa raga. Setelah Melasti, disusul ritual "Bhatara Nyejer" di Pura Desa/Bale Agung di desa adat masing-masing.

Related Post :