Kegiatan Dharma Shanti dan simakrma ini dilaksanakan dalam rangka pelaksanaan Hari Raya Nyepi Tahun saka 1935. Selain Dharma Shanti bersama para pemangku, sebelumnya juga telah dilaksanakan dharma Shanti dengan masyarakat umum dan dengan para sulinggih baru-baru ini. Dharma Shanti kali ini dihadiri sekitar 500 pemangku yang terdiri dari para pemangku pura sad kahyangan, Dang Kahyangan dan kahyangan Jagat. Sementara menurut penuturan koordinator pemangku Pura Besakih Wayan Gunatra menyampaikan bahwa bentuk perhatian pemerintah kepada para pemangku pada era kepemimpinan Gubernur Pastika sangat nyata, seperti peningkatan kesejahteraan pemangku, JKBM khusus untuk pemangku dan seterusnya. semoga perhatian pemerintah ini dapat lebih ditingkatkan kedepannya dan dapat diikuti oleh umat lainnya sehingga kesejahteraan pemangku di Bali dapat ditingkatkan. Demikian harapnya.
Gubernur Bali dalam sambutannya menyampaikan bahwa dharma shanti dan simakrama ini dilaksanakan sebagai dasar untuk menumbuhkan semangatpersatuan, paiketan, pasemetonan, penyamabrayaan baik antara pemerintah maupun diantara para pemangku dalam rangka menjalankan swadharma agamadan negara. Gubernur menambahkan bahwa masih banyak para pemangku di Bali yang kehidupannya sangat memprihatinkan, oleh karenanya pihaknya meminta kepada Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali untuk segera mendata para pemangku tersebut agar bisa di bantu pada Tahun 2014.
Khusus mengenai Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) untuk para pemangku (pinanditha), diupayakan bisa dirawat di kelas II dan untuk sulinggih sebelumnya sudah diupayakan di rawat di kelas I. “ Upaya ini bukan bermaksud membeda-bedakan perlakuan terhadap masyarakat, tetapi ini bentuk penghormatan atas swadharma dan sesana yang mereka emban “. Imbuhnya.
Selain itu Pemerintah Provinsi Bali juga berkomitmen akan memberikan puniakepada para pemangku apabila melaksanakan upacara pengabenan. Lebih jauh Gubernur berharap kepada seluruh pemangku untuk mendoakan jagat supaya Bali ini tentram, damai dan aman disamping mereka melaksanakan swadharma melayani umat dan membingbing umat dalam rangka menjaga taksu Bali yang dilandasi adat, seni budaya dan ajaran Hindu Bali. Terlebih dalam menyongsong pelaksanaan Pilgub 15 Mei mendatang, Pastika meminta kepada seluruh pemangku untuk meluruskan issue-issue dan pemberitaan yang miring yang berkembang di masyarakat mengenai program-program yang telah dilaksanakan oleh pemerintah Provinsi Bali. Demikian imbuhnya.